Bathara Kala

Akulah dewa yang menguasaimu
Setiap saatmu adalah milikku
Cinta benci rindu jumpa
Jua milikku

Kala tak terkalahkan
Cinta menembus ruang dan waktu
Tetapi dewa kala
Mengatur cinta itu

Akulah putra Bathara Guru
Raja para dewa di puncak Meru
Aku pangeran tirani itu
Ayahku tak dapat mengaturku

Takdir adalah kendaraanku
Ia kukendarai dengan sadis
Setiap wajah manusia kuinjak
Tetapi tawamu begitu angkuh

Akulah masa lalumu
Akulah masa depanmu
Tak satupun kataku lari
Lidahku sangat pahit untukmu

Engkau mengatakan masa depan bercabang
Aku mengatakan masa depanmu kematian
Engkau mengatakan diriku akan kaya
Hanya tertawa aku memiskinkanmu

Aku menungganggi para dewa
Tak satupun tuhan diatasku
Tetapi aku sadar
Bahwa aku masih terbelenggu